I Love You Full (Alm. Mbah Surip)
Selain kopi, Mbah Surip juga sangat mencintai dunia seni terutama musik. Tak heran kalau dia mendedikasikan hidupnya untuk dunia seni. Pokoknya, I love you full!
Hidup tak semata soal materi lantaran materi belum tentu mendatangkan kebahagiaan. Tak jarang seseorang kerap merasa gelisah dan kesepian di tengah materi berlimpah. Seorang di antaranya adalah Mbah Surip (60). Bahkan, penyanyi yang namanya sangat populer menyusul meroketnya lagu Tak Gendong ini sampai rela meninggalkan pekerjaan bergaji besar lantaran hatinya kerap dilanda kesepian dan kegelisahan. Hidup pria yang selalu berdandan ala ‘King of Reggae’ Bob Marley ini sangat jauh dari kebahagiaan.
Sejatinya, Mbah Surip pernah bekerja di sebuah perusahaan minyak besar di California, Amerika Serikat, selama enam tahun sembilan bulan. Layaknya karyawan sebuah perusahaan minyak bertaraf internasional lainnya, Mbah Surip pun bergaji lumayan besar.
Toh, hidupnya tidak otomatis bahagia. Sebaliknya, Mbah Surip kerap dilanda kesepian dan kegelisahan. Dia terus berpikir untuk mencari sesuatu yang sesuai dengan hati nuraninya. Pada 1996 kegelisahannya memuncak. Akhirnya, dia memberanikan diri untuk mencoba melakukan hal baru yang disukai. Dia meninggalkan pekerjaan yang jelas-jelas memberinya materi lebih dari cukup. “Hidup itu perlu ketenangan, bukan kegelisahan. Walaupun Mbah punya pekerjaan yang bergaji besar sebelumnya, tapi hidup ini terasa sepi dan gelisah. Mbah terakhir kalinya bekerja di Amerika Serikat tahun 1986. Mbah juga pernah bekerja di Kanada dan Yordania. Mbah akhirnya mencoba hal-hal yang salah seperti cara berpakaian dan rambut gimbal. Ya, contohnya rambut sudah bagus dan panjang malah Mbah ikat-ikat seperti gimbal begini,” ungkap pria kelahiran Mojokerto, 6 Mei 1949 ini seraya tertawa kepada Berita Kota saat ditemui di Studio ANTV, Cawang, Jakarta Timur, pekan lalu.
Belakangan, Mbah Surip yang berambut gimbal sejak 1986 ini menyadari kalau dirinya sangat suka bergaul dan tidak bisa jauh dari dunia seni. Dia pun akhirnya memutuskan untuk nyemplung total di dunia musik. Tak tanggung-tanggung, sepanjang karirnya di dunia musik yang terbilang masih singkat pria humoris ini sudah menelurkan tujuh album, yakni Ijo Royo-royo (1996), Siti Maelan (1997), Bonek (1997), Indonesia Satu (1997), Reformasi (1998), Barang Baru (2004), dan Tak Gendong (2009). Baru lewat album terakhir dengan lagu andalan berjudul sama, nama Mbah Surip akhirnya berkibar di ranah hiburan. Lagu Tak Gendong yang liriknya sangat sederhana itu sendiri sudah dia ciptakan pada 1983 saat masih bekerja di Amerika Serikat. Dia terinspirasi saat melihat keakraban para pekerja yang kerap berkumpul di bawah salah satu jembatan di California, Amerika Serikat. Kebetulan, saat libur Mbah Surip kerap nongkrong di bawah jembatan itu. Di situ dia melihat, meski berasal dari berbagai negara berbeda toh para pekerja itu terbiasa saling menolong bak filosofi semut.
Kadung jatuh cinta pada dunia seni, Mbah Surip pun bertekad akan terus berusaha mencintai dunia seni sampai kapan pun. Kecintaannya pada dunia seni tergambar jelas pada kalimat yang kerap dilontarkannya di berbagai kesempatan, yakni I Love You Full!. “Mbah berusaha selalu mencintai dunia seni selain kopi. Makanya, I love You Full deh. Hidup Mbah adalah seni. Seni adalah hidup. Kalimat I Love You Full ini Mbah temukan saat di Pulau Bangka Belitung. Ketika itu Mabh sedang minum kopi sambil mencari inspirasi di dunia seni. Saya ini adalah orang yang paling senang kalau bersosialisasi sambil berbicara dunia seni. Mbah tidak bisa jauh dari dunia seni. Sekali lagi, I Love You Full deh,” lanjut pria bernama asli Urip Ariyanto ini.
Pria yang mengaku memiliki gelar akademis Drs, Ir, dan MBA ini, tak menampik kalau popularitasnya di dunia hiburan berkibar lantaran pengaruh meroketnya lagu Tak Gendong. Salah satu bukti, satu minggu terakhir wajahnya wara-wiri nyaris di semua stasiun televisi. Semua semata-mata lantaran efek melejitnya lagu Tak Gendong. Mbah Surip diwawancarai secara bergilir seputar lagu Tak Gendong.
Toh, kesuksesan itu tak sampai membuat Mbah Surip lupa diri. Dia mengaku tidak bisa sombong. Dia selalu berusaha membiasakan hidup sederhana. Padahal, sukses ring back tone (RBT) lagu Tak Gendong membuat kocek Mbah Surip kabarnya bertambah hingga Rp4,5 miliar. Lagi-lagi, dia tak tergoda untuk mengubah gaya hidup. Dia tetap bisa tidur di mana saja seperti saat namanya belum sebesar sekarang, seperti di kawasan Bulungan, Ancol, dan Taman Ismail Marzuki (TIM). “Kata siapa besar? Biasa saja kok pendapatan Mbah dari hits Tak Gendong ini. Mbah nggak bisa sombong meskipun Mbah katanya sudah menjadi orang terkenal seperti artis. Mbah masih ingin tidur di mana saja seperti di Bulungan dan Ancol. Mbah sendiri kalau di dunia hiburan sekarang selalu berusaha bersosialisasi dengan siapa saja sambil berbicara tentang dunia seni seperti musik. Mbah ingin terus seperti sekarang dan tidak ingin terpengaruh orang lain. Jadi, sesuai dengan Mbah sendiri saja deh,” pungkasnya seraya tertawa.