Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini berada dalam strata keredupan roda kereta kuda. Masa cemerlang pernah datang tetapi kemudian suasana yang redup bahkan suram juga tiba, seperti aksioma terbit dan tenggelamnya matahari yang menyebabkan datangnya siang dan malam di bumi.
Dari dimensI filosofisnya maka pujangga besar RNg Ranggawarsita, sekitar dua abad yang lalu dalam Kalatida telah meramalkan datangnya keadaan seperti ini mengungkapkan:

Mangkyo darajat ing projo , Kawuryan wus suryo ruri// Rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi.

Arti dari prosa liris Ronggo Warsito tersebut di atas kurang-lebih adalah derajat negara terlihat semakin mengabur, segala aturan menjadi kacau, suasana menjadi serba tidak terkendali. Di Abad ke-21 ini, optimisme reformasi diharapkan bisa menanamkan kepercayana bahwa akselarasi menggelindingnya roda sejarah bangsa Indonesia akan segera melewati keredupan dan kesuraman zaman.

SEMOGA……….

Sumber : Endu Marsono,Ketua Yayasan UNS dalam Suara Merdeka